Hukum ohm merupakan hukum dasar dari
ilmu-ilmu listrik yang ada. Lewat hukum ohm dan hukum kirchoff, para ahli mulai
menemukan teori-teori baru dalam rangkaian listrik, dimana teori-teori ini
dapat berfungsi sebagai cara cepat untuk mencari nilai-nilai kelistrikan dari
rangkaian. Jadi tidak heran kalau dibuku-buku rangkaian listrik berbahasa
inggris saya menemukan penjelasan ini dinamakan “Ohm’s Law” yang berarti “hukum
ohm” dan Bukannya “Theorem’s ohm” yang berarti “teori ohm” .
Penyebab dinamakannya “hukum ohm” tidak lain
karena hukum ini merupakan peraturan yang resmi dan selalu dipakai dalam
perhitungan analisis. Berbeda dengan teori yang hanya merupakan pendapat dari
seorang dan tidak dipakai dalam kondisi tertentu. Jadi pada tingkatannya hukum
merupakan tingkatan yang lebih tinggi dari pada teori. seperti semua yang ada
didunia ini, orang bisa benar berpendapat
tentang sesuatu dan mengembangkan teori, tetapi yang paling benar adalah hukum
tuhan kita.
Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa
hukum ohm merupakan penjelasan tentang hambatan yang terdapat dari resistor
saja, padahal hukum ohm juga menjelaskan hubungan antara tegangan dan arus.
Hukum
ohm menyatakan bahwa “tegangan
yang melalui resistor berbanding lurus dengan arus”. Sehingga semakin besar
tegangan yang melintangi resistor maka semakin besar arus yang melewati
resistor.
Hubungan arus dan tegangan secara matematika
dinyatakan seperti dibawah ini:
Dimana
R = hambatan
R = hambatan
V =
tegangan
I = arus.
Hubungan ini memang terlihat sederhana dan
kelihatan tidak bisa menganalisis rangkaian yang lebih rumit, namun percayalah,
bersama hukum kirchoff dan teori yang ada, analisis rangkaian listrik dapat dilakukan.
Atas pemenuannya ini ohm diberi penghargaan
dengan memasukkan namanya dalam satuan hambatan yang kita kenal sekarang ini.
Saya rasa tulisan ini sudah cukup untuk
mengenalkan tentang hukum ohm, sekian tulisan dari saya, terima kasih telah
berkunjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar