Minggu, 02 Oktober 2016

Hukum ohm





Hukum ohm merupakan hukum dasar dari ilmu-ilmu listrik yang ada. Lewat hukum ohm dan hukum kirchoff, para ahli mulai menemukan teori-teori baru dalam rangkaian listrik, dimana teori-teori ini dapat berfungsi sebagai cara cepat untuk mencari nilai-nilai kelistrikan dari rangkaian. Jadi tidak heran kalau dibuku-buku rangkaian listrik berbahasa inggris saya menemukan penjelasan ini dinamakan “Ohm’s Law” yang berarti “hukum ohm” dan Bukannya “Theorem’s ohm” yang berarti “teori ohm” .
Penyebab dinamakannya “hukum ohm” tidak lain karena hukum ini merupakan peraturan yang resmi dan selalu dipakai dalam perhitungan analisis. Berbeda dengan teori yang hanya merupakan pendapat dari seorang dan tidak dipakai dalam kondisi tertentu. Jadi pada tingkatannya hukum merupakan tingkatan yang lebih tinggi dari pada teori. seperti semua yang ada didunia ini, orang bisa benar berpendapat tentang sesuatu dan mengembangkan teori, tetapi yang paling benar adalah hukum tuhan kita.
Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa hukum ohm merupakan penjelasan tentang hambatan yang terdapat dari resistor saja, padahal hukum ohm juga menjelaskan hubungan antara tegangan dan arus.
Hukum  ohm menyatakan bahwa “tegangan yang melalui resistor berbanding lurus dengan arus”. Sehingga semakin besar tegangan yang melintangi resistor maka semakin besar arus yang melewati resistor.
Hubungan arus dan tegangan secara matematika dinyatakan seperti dibawah ini:


Dimana
R = hambatan
V =  tegangan
I = arus.

Hubungan ini memang terlihat sederhana dan kelihatan tidak bisa menganalisis rangkaian yang lebih rumit, namun percayalah, bersama hukum kirchoff dan teori yang ada, analisis rangkaian  listrik dapat dilakukan.
Atas pemenuannya ini ohm diberi penghargaan dengan memasukkan namanya dalam satuan hambatan yang kita kenal sekarang ini.
Saya rasa tulisan ini sudah cukup untuk mengenalkan tentang hukum ohm, sekian tulisan dari saya, terima kasih telah berkunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar