Ketika kita
membahas muatan berarti kita sedang membahas banyaknya isian dari suatu wadah. Misalnya, ada seorang
yang mempertanyakan kepada sopir “berapa
muatan pasir yang mampu dibawah truk anda?”, lalu sopir menjawab “2 ton”.
Nah, dari cerita ini dapat disimpulkan bahwa sopir ditanyai oleh seseorang tentang berapa
isian yang mampu dibawah truknya.
Sedangkan
untuk bahasan muatan listrik juga hampir mirip seperti itu, yaitu jika ditanya berapa muatan listriknya, berarti kita sedang ditanya
berapa energy listrik yang dibawa oleh muatan tersebut.
Lalu jika
kita mengibaratkan muatan listrik dengan muatan pasir pada truk, maka truk
adalah partikel suatu atom (yaitu bisa electron atau proton), kemudian pasir adalah energy listrik yang
sedang dibawah oleh partikel atom.
Jadi muatan
listrik adalah sifat kelistrikan yang
ada didalam partikel atom. Satuan muatan dalam standart SI adalah Coloumb
dengan symbol huruf besar “C”.
Nah
paragraph diatas merupakan pengenalan dari istilah muatan. Setalah anda sudah
kenal istilah muatan listrik saya akan mengajak anda membahas lebih dalam
tentang muatan listrik.
Saat anda
dibangku smp anda mungkin pernah mendengar hukum
kekekalan muatan. Ya, dalam hal ini muatan yang saya maksud adalah muatan
energi listrik. Hukum kekekalam muatan menyatakan bahwa “muatan tidak bisa dibuat atau diciptakan tetapi hanya bisa dirubah
bentuk muatanya kebentuk lain”.
Hukum kekekalan tersebut jika diibaratkan pada muatan truk maka “muatan atau isian yang mampu dibawah oleh
truk tidak bisa ditambah atau dikurangi, tetapi
hanya bisa diganti dari pasir ke batu krikil, atau ke benda lainnya”.
Tentunya ilustrasi kekekalan muatan truk
hanya berlaku pada truk yang masih orsinil hahaha.
Sekarang
saya ingin berbicara tentang baterai, yaitu salah satu penerapan dari bahasan
ini yang bagus untuk menambah wawasan kita.
Ggggg
Perhatikan
pada salah satu tulisan pada baterai yang menujukan muatan yang dibawa baterai
yaitu 1000mAh. Mungkin anda bingung kenapa muatannya ditulis dalam satuan mAh?
Bukanya coloumb,,,. Bukankah mAh adalah
satuan untuk arus dalam satu jam. Dulu
saya juga berfikir seperti itu. Penjelasan singkatnya adalah karena arus
listrik merupakan banyaknya muatan yang keluar dalam waktu, jadi arus listrik dan waktu maksimal bisa
dijadikan sebagai parameter muatan.
Penjelasan Secara matematikanya adalah sebagai berikut ini,
*karena arus
Ggg
Dimana
I = arus
Q = muatan
T = waktu
Maka
muatan adalah
gggg
Jadi tidak heran bahwa satuannya adalah mAh
(mili ampere per hour)
Penggunaan
satuan mAh lebih menguntungkan dari pada
satuan colomb untuk perhitungan kapasitas muatu baterai, karena jika kita ingin
menghitung berapa waktu bertahanya energy listrik pada rangkaian tertentu, maka kita hanya perlu mengetahui arus yang terjadi
ketika batrai tersebut dirangkaian dalam rangkaian.
Contoh: Baterai 1000 mAh ketika dipasang pada lampu
LED kecil ternyata menghasilkan arus 2 mA. Jadi berapa lama LED tersebut dapat
menyala?
Jawabannya
sangat mudah yaitu 500 jam, ini dari mana?.. gampang hanya tinggal 1000 dibagi
2. Sangat mudah dari pada menghitung kapasitansi lewat mAh dari pada Coloumb
bukan!..
Contoh
soal diatas adalah berdasarkan pengalaman saya dulu, jadi saya pernah membuat
rangkaian seperti itu dan lebih dari 3 hari lampunya belum juga mati,..
Oke
terimakasih telah berkunjung………
sangat lama sekali,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar